MENGKRITISI SOAL TRY OUT SMK PROPINSI DKI JAKARTA


Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan (K3SK) pada pertengahan Januari ini menyelenggarakan Try Out Ujian Nasional. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari berturut-turut mulai dari tanggal 11 Januari 2010 sampai dengan tanggal 14 Januari 2010. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.7 tahun 2009 tentang Prosedur Operasional Standar  Ujian Nasional bahwa pada tingkat SMK maka mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Produktif.

Saya selaku guru kejuruan menilai kegiatan ini sangat berarti bagi kesiapan siswa-siswi saya dalam menghadapi UN tahun 2010 pada bulan Maret mendatang. Namun Setelah saya membaca dan memperhatikan soalnya khususnya mata pelajaran teori produktif program keahlian Teknik Audio Video banyak ditemukan soal yang memang sudah pernah diuji pada pelaksanaan UN tahun lalu (2009) hanya nomornya saja yang berubah. Begitu pula pada mata pelajaran lainnya, yang memang menurut pengakuan dari kawan-kawan guru yang lain ditemukan hal yang sama. Tidak itu saja khususnya soal produktif Audio Video (tahu karena saya guru produktif audio video) ada beberapa soal yang menurut saya tidak ada jawabannya (soal no. 26). Ada pula soal yang datanya tidak lengkap  sehingga tidak dapat dihitung apa yang dicari (soal no. 30). Saya menilai dalam pembuatan soal ini ( teori produktif ) tidak memakai kaidah pembuatan soal jenis pilihan ganda yang benar (baca kaidah penulisan soal pilihan ganda yang dikeluarkan oleh Direktoran PSMK Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2007 pada juknis  uji kiompetensi ) Lihat saja pada soal no. 30 sampai dengan no. 32, soal-soal ini antara soal yang satu dengan yang lainnya tidak mandiri artinya soal ini saling berkaitan dan ini seharusnya tidak boleh terjadi. Soal seperti ini dapat merugikan siswa yang mengerjakannya. Mengapa? Karena apabila jawaban yang pertama sudah salah maka jawaban yang berikutnya akan menjadi salah, hal ini sudah pasti merugikan siswa. Jadi jelas butir soal tidak boleh bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Jadi sangatlah disayangkan kalau tujuan yang baik tidak disertai dengan memakai aturan kaidah pembuatan soal  yang baik juga dan saya menyangsikan juga jangan-jangan tidak memakai  analisis  butir soal karena  pembuatannya cuplik sana cuplik sini. Akhirnya kita berharap hal-hal seperti ini tidak terulang lagi pada masa yang akan datang agar mutu pendidikan Indonesia akan meningkat. Amiin !


Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKSTRA KURIKULER SMK KARYA GUNA 1 BEKASI

SOAL PENGETAHUAN DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Karya Membanggakan dari Siswa SMK Karya Guna 1 Bekasi